Menggali Potensi, Memaksimalkan Investasi
Iklim perekonomian dan investasi di Provinsi Bangka-Belitung cukup dinamis. Realisasi belanja dalam APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2018, misalnya, mencapai Rp 2,66 triliun.
Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga atau Rp 1,69 triliun berupa dana perimbangan (DAU, DAK, dan bagi hasil). Sepertiganya berupa pendapatan asli daerah yang lebih banyak bersumber dari pendapatan pajak daerah.
Penanaman modal di Bangka Belitung pada 2018 lebih banyak berasal dari dalam negeri. Realisasi Penanaman modal dalam negeri mencapai Rp 3,1 triliun, sedangkan PMA US$ 46,28 juta.
Sementara dana yang digelontorkan lewat kredit perbankan mencapai Rp 22,9 triliun. UMKM mendapatkan kredit sebesar Rp 5,07 triliun.
Dari sisi harga, terlihat bahwa inflasi mulai terjaga. IHK umum, yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa, relatif stabil baik di Pangkalpinang maupun Tanjungpandan.
Untuk Pangkalpinang, IHK awal tahun mencapai 138,69 dan pada akhir tahun 141,67. Di Tanjungpandan, perubahan harga dari 140,17 pada Januari dan 143,35 pada Desember.
Berikut rincian pendapatan daerah Provinsi Bangka Belitung berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2019: