Wujudkan KISAH, Pj Ketua TP PKK Maya Suganda Ajak Kolaborasi Kanwil Kemenag Kep. Babel
PANGKALPINANG - Tahun 2024, bukanlah waktu yang terhitung panjang. Hal itulah yang membuat Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Maya Suganda Pasaribu bergerak cepat bersama anggota PKK Kep. Babel untuk mewujudkan semua program, agar hasil yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu cara mensuksekan program-program organisasi kemasyarakatan tersebut, ialah dengan saling berkolaborasi dan bersinergi dengan banyak pihak. Tentunya, hal ini juga berkaitan dengan untuk mempermudah, mengefisiensi waktu dan dana, serta memperluas dampak baik suatu program.
Untuk itu, Maya Suganda bersilaturahmi secara langsung ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kep. Babel, pada Jum'at (4/8/23). Beliau dan rombongan, disambut baik oleh Kepala Kanwil Kemenag Kep. Babel, Tumiran Ganefo.
"Terima kasih, Pak telah menerima audiensi dari kami. Tujuan kami ke sini untuk mengajak kolaborasi dan bersinergi, kebetulan memang banyak program kami yang pas dan selaras dengan kemenag. Selain itu, dalam menjalankan suatu program memang perlu yang namanya kerja sama lintas sektor, nggak bisa sendiri-sendri," ujar Pj Ketua TP PKK Kep. Babel.
Maya menyebutkan bahwa sebenarnya ada banyak program dari TP PKK, tetapi untuk tahun ini berfokus pada penurunan angka stunting. Yang mana angka stunting di Kep. Babel penyumbangnya ialah banyaknya anak putus sekolah, tingginya angka pernikahan anak di bawah umur, pola asuh. Untuk itu, sangat perlu untuk kita mencegah yang namanya pernikahan dini.
Berdasarkan Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, Pokja I TP PKK memiliki program yang harus dilaksanakan selama 2020-2024 di antaranya: Keluarga Indonesia Sejahtera dan Harmonis (KISAH), Keluarga Indonesia Anti Trafficking (KIAT), Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba (KRISNA), Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual (KILAS), Kesadaran Bela Negara (PKBN) dan Keluarga Indonesia sadar Administrasi Kependudukan (KISAK).
Mengacu pada hal tersebut, Ketua Bidang Pokja I Suhada, mengatakan bahwa program KISAH dapat disinergikan bersama Kanwil Kemenag Kep. Babel. Yang mana, pembinaan dari pembimbing masyarakat berdasarkan agama-agama yang ada di Indonesia, bersama dengan TP PKK diharapkan dapat menjadi bekal bagi anak-anak tentunya, agar tidak terjadi pernikahan dini, hingga akhirnya menyumbang angka stunting kembali.
"Biar nggak terlalu banyak terjadi pernikahan dini ini, Pak. Mungkin bisa dibina, disosialisasikan entah itu sama ulama, pendeta, dan lainnya Pak," ujar Pj Ketua Maya.
Kakanwil Kemenag Tumiran menyampaikan bahwa pihaknya dari 6 agama tersebut, telah menerapkan program-program pembinaan terkait pernikahan. Bahkan, di agama hindu pun menolak memberikan izin anak yang di bawah umur 19 tahun untuk menikah.
Meskipun sudah baik, hal tersebut kebanyakan hanya berfokus pada calon pengantin saja, atau yang benar-benar akan menikah. Bukan sosialisasi ke desa-desa, atau pun ke sekolah-sekolah tentang dampak negatif pernikahan dini dan lainnya.
"Berdasarkan pemaparan dari Bapak-bapak semua tadi, memang sudah ada bimbingan masyarakat terkait hal tersebut, tetapi itu rata-rata untuk yang udah mau menikah. Nah, bagaimana nantinya kita juga menyasar ke sekolah-sekolah, seperti SMA dan SMP. Jadi, nanti kita sosialisasikan begitu pak," kata Pj Ketua Maya Suganda.
Merespons hal tersebut, Tumiran menyebutkan bahwa dirinya tentu akan sangat mendukung, mengingat tugas dari Kemenag sendiri selain menangani segala urusan tentang agama, tetapi juga ditambahkan harus membantu tugas-tugas dari Gubernur.
"Mengingat hal tersebut memang merupakan tugas kami, Bu. Jadi kami akan mengusahakan dengan segala cara agar kita bisa bersinergi. Nanti berdasarkan dari program-program yang dimiliki dari pihak kami dari masing-masing 6 agama tersebut, kalau PKK bisa masuk dan bergabung, kami sangat persilahkan," ujar Kepala Kanwil Tumiran.